Pengertian
dan Cara Mengerjakan RAK (Non Faktorial) dengan Excel dan SPSS 16.0
1A.
Pengertian
Rancangan acak kelompok (RAK)
adalah suatu rancangan dasar yang menggunakan pengawasan setempat
dengan pembatasan pengacakan. Pada RAK, materi percobaan dibagi menjadi
beberapa kelompok berdasarkan homogenitas materi percobaan, dan masing-masing
kelompok merupakan ulangan. Diusahakan selama percobaan berlangsung ragam dalam
kelompok tetap kecil, berarti teknik yang diterapkan selama percobaan
diusahakan seragam untuk unit percobaan dalam masing-masing kelompok (Sugiarto,
1994 : 65).
Rancangan acak kelompok
merupakan salah satu bentuk rancangan yang banyak digunakan dalam berbagai
percobaan ilmu-ilmu pertanian, perindustrian dan lain-lain. Rancangan ini
dicirikan dengan jumlah kelompok dalam jumlah yang sama dimana setiap kelompok
diberikan perlakuan. Melalui pengelompokan-pengelompokan, diharapkan galat
perlakuan dapat dikurangi. Jika pada rancangan acak lengkap satuan percobaan
yang digunakan harus homogen maka pada RAK itu tidak perlu homogen dan
ketidakhomogenan tersebut akan dikelompok-kelompokkan lagi menjadi
satuan-satuan yang mendekati homogenitas. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
tujuan pengelompokan adalah untuk menjadikan keragaman dalam kelompok menjadi
sekecil mungkin dan keragaman antar kelompok sebesar mungkin (Pratisto, 2004).
B. Ciri – ciri Rancangan Acak
Kelompok
1. Satuan percobaan
heterogen
2. Keragaman respons
disebabkan pengaruh perlakuan dan kelompok
3. Pengaruh dari
keragaman lain yang kita ketahui, diluar perlakuan yang kita coba, dihilangkan
dari galat percobaan dengan cara pengelompokkan satu arah
C. Keuntungan
dan Kerugian
1. Keuntungan
Menurut sugiarto 1994 terdapat beberapa
keuntungan rancangan acak kelompok yaitu:
a. Untuk banyak tipe
percobaan, dengan pengelompokan akan diperoleh hasil yang lebih tepat daripada
RAL, karena dengan mengeluarkan jumlah kuadrat kelompok dari jumlah kuadrat
galat akan menyebabkan kuadrat tengah galat lebih kecil.
b. Jumlah perlakuan dan
ulangan tidak dibatasi
c. Analisis data relatif
lebih mudah. Apabila data untuk perlakuan tertentu hilangm telah tersedia cara
menghitung nilai dugaan untuk data tersebut. Ragam galat untuk perbandingan
perlakuan tertentu dapat di isolasi, terutama bila ragam antar perlakuan tidak
homogen. Bila ada perlakuan tertentu yang datanya tidak dapat digunakan,
perlakuan tersebut dapat dihilangkan tanpa mempersulit analisisnya.
Menurut tapehe (2015), keuntungan dari RAK
adalah :
a. Analisis statistiknya
masih bersifat sederhana, sama seperti pada rancangan acak lengkap.
b. Jika tujuan
pengelompokan terpenuhi, rancangan acak kelompok memberikan presisi dan
efisiensi yang lebih tinggi dibanding rancangan acak lengkap
c. Jika ada satu atau dua
data yang hilang, analisis statistic masih dapat dilanjutkan dengan teknik data
hilang. (Tapehe, 2015)
2. Kerugian
Rancangan acak
kelompok juga memiliki kelemahan yaitu bila perlakuannya banyak maka luas
kelompok percobaannya juga bertambah besar, sehingga ragam dalam kelompok
menjadi besar, ragam galat menjadi besar dan uji F menjadi kurang peka
(sugiarto, 1994). Jika tujuan pengelompokan tidak terpenuhi, presisi dan
efisiensi penggunaan rancangan acak kelompok lebih rendah dari rancangan acak
lengkap karena berkurangnya derajat bebas untuk galat percobaan (Tapehe, 2015).
D. Pengelompokan dan Prosedur Pembuatan
Denah
Tujuan
utama pengelompokan adalah mengurangi galat percobaan dengan mengesampingkan
tunjangan sumber keragaman yang diketahui di antara satuan percobaan. Hal ini
dikerjakan dengan mengelompokkan satuan percobaan ke dalam kelompok sehingga
keragaman dalam setiap kelompok setiap kelompok dibuat minimum dan keragaman
antar kelompok dibuat maksimum. Kerana hanya keragaman dalam kelompok menjadi
bagian dari galat percobaan, pengelompokan paling efektif apabila areal
percobaan memiliki pola keragaman yang dapat diduga. Dengan pola yang dapat
diduga, dapat dipilih bentuk petak dan pedoman pengelompokan sehingga sebanyak
mungkin keragaman terhitung dalam perbedaan dalam kelompok, dan petak percobaan
dengan kelompok yang sama dijaga seseragam mungkin. Adapun cara pelaksanaan
pengelompokan sebagai berikut :
1. Tentukan perlakuannya.
2. Tentukan jumlah
ulangannya à blok, ingat sedapat mungkin (p-1)(r-1) >= 15.
3. Lakukan pengacakan
perlakuan pada masing-masing blok.
4. Setiap perlakuan akan
muncul di masing-masing blok (ulangan).
Prosedur
pembuatan denah RAK adalah sebagai berikut :
1. Tempat percobaan dibagi ke
dalam blok sama dengan banyaknya ulangan. Arah panjang blok tegak lurus arah
peralihan kesuburan.
2. Blok atau ulangan dibagi
kedalam petak atau plot. Banyaknya petak dalam tiap blok sama dengan banyaknya
perlakuan yang dicoba.
3. Penempatan perlakuan yang
yang dicoba ke dalam petak pada setiap blok dilakukan secara acak atau random.
Dengan
pengaturan percobaan RAK ini, maka akan terjadi perbedaan kesuburan antar blok
yang cukup besar, tetapi perbedaan kesuburan antar petak dalam satu blok sangat
kecil atau minimum. Berikut contoh denah percobaan rancangan acak kelompok
dengan lima perlakuan (A, B, C, D, E) dan 4 ulangan :
D.1 Model Linier RAK
|
Yij = respon atau nilai pengamatan dari perlakuan ke i dan
ulangan ke j
µ = nilai tengah umum
Ti = pengaruh perlakuan ke-i
Bj = pengaruh blok ke-j
ε ij = pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-i
dan ulangan ke-j
D.2 Hipotesis yang Diuji
H0 : T1 = T2 = T3 =T4 = 0
H1 : paling sedikit ada sepasang Ti yang tidak sama
Atau
H0 : µ1 = µ 2 = µ 3 = µ 4 = 0
H1 : paling sedikit ada sepasang µ i yang tidak sama, atau
µi≠ µi
paling
sedikit ada sepasang rata-rata perlakuan yang berbeda.
H0: Tidak ada perbedaan rata-rata
antar perlakuan.
F Tabel < F Hitung 5%, maka H1 diterima
F Tabel > F Hitunh 5 %, maka H0 diterima
D.3 Struktur Data
Perlakuan
(j)
|
Ulangan
(i)
|
Total
|
|||
1
|
2
|
...
|
I
|
||
1
|
Y11
|
Y21
|
.
. .
|
Yi1
|
Y.1
|
2
|
Y12
|
Y22
|
.
. .
|
Yi2
|
Y.2
|
...
|
.
. .
|
.
. .
|
.
. .
|
Yi.
.
|
.
. .
|
J
|
Y1j
|
Y2j
|
.
. .
|
Yij
|
S Y.j
|
Total
|
Y1’
|
Y2’
|
.
. .
|
Yi’
|
Y..
= Syij
|
D.4 Jumlah Kuadrat dan Kuadrat Tengah
Menghitung Jumlah Kuadrat
FK =
( Σtotal) 2/ n atau ( Σtotal) 2/ r x t
JK
Total = Jumlah kuadrat masing-masing pengamatan –
FK
JK
Ulangan = ( Jumlah kuadrat total masing-masing
ulangan / jumlah perlakuan) – FK
JK Perlakuan =
(Jumlah kuadrat total masing-masing perlakuan / jumlah ulangan) – FK
JK Galat = JK
Total – JK Ulangan – JK Perlakuan
D.5 Tabel Sidik Ragam (ANOVA)
SK
|
Db
|
JK
|
KT
|
Fhit
|
F 5%
|
F1%
|
Ulangan
Perlakuan
Galat
|
i – 1
j - 1
ij – (i+j) +1
|
JK U
JK P
JK G
|
JKU/(dbU)
JKP/(dbP)
JKG/(dbG)
|
KTU/KTG
KTP/KTG
|
dbu, dbg
dbp, dbg
|
dbu, dbg
dbp, dbg
|
Total
|
ij – 1
|
JKT
|
D.6 Koefisien Keragaman
Apabila
ingin diketahui perbedaan keragaman dengan variabel yang lain (misalnya dengan
umur berbunga), maka dapat dihitung koefisien keragaman (koefisien Keragaman)
atau (KK). Menurut Hanafiah (1991), sebagai bahan acuan untuk menilai
apakah KK termasuk besar, sedang, atau kecil, yaitu :
a. KK Besar, jika nilai
KK minimal 10% pada kondisi homogen atau 20% pada kondisi heterogen.
b. KK Sedang, jika nilai KK
minimal 5 - 10% pada kondisi homogen atau 10 - 20% pada kondisi
heterogen.
c. KK Kecil, jika nilai
KK maksimal 5% pada kondisi homogen atau 10% pada kondisi heterogen.
Ada beberapa faktor yg mempengaruhi Nilai Koefisien Keragaman
(KK), yaitu :
a. Heterogenitas bahan, alat, media, lingkungan percobaan. Artinya semakin heterogen, maka nilai KK semakin besar, begitu sebaliknya.
a. Heterogenitas bahan, alat, media, lingkungan percobaan. Artinya semakin heterogen, maka nilai KK semakin besar, begitu sebaliknya.
b. Selang perlakuan; semakin lebar selang perlakuan anda, maka
nilai KK percobaan anda semakin besar, begitu sebaliknya.
Koefisien keragaman (KK) dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
KK = akar KT galat/rata-rata x 100 %
E. Cara Mengerjakan RAK (Non Faktorial) dengan SPSS
1. Berikut data yang saya gunakan untuk dikerjakan di spss :
1. Berikut data yang saya gunakan untuk dikerjakan di spss :
Data ini saya ambil dari skripsi Ikhsan Setiawan, Nim: 1005104010063 dengan judul EFEK PEMBERIAN EKSTRAK DAUN JALOH (Salix tetrasperma Roxb) DI DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT DAN PERSENTASE BEBERAPA ORGAN DALAM AYAM BROILER
2. Buka SPSS 16.0, Setelah terbuka pilih type in data
3. Kemudian Pilih Variable
View yang terletak di pojok bawah, setelah itu masukkan variablenya dan
sesuaikan dengan data, untuk RAK (non faktorial) variabel Ulangan pada RAL
diganti dengan kelompok, untuk perlakuan dan hasil tetap sama, untuk
desimalnya sesuaikan dengan digit dari data anda.



5.
kemudian klik pada kolom Values, maka akan muncul jendela 'value labels',
masukkan makna dari nilai 1- 4 sesuai dengan jenis perlakuan. Ketik 1 pada value dan 1=
Perlakuan I,
kemudian klik add dan ulangi langkah tadi untuk II, III, IV Klik OK.
6. kemudian klik pada kolom Values, maka akan muncul jendela 'value labels', masukkan makna dari nilai 1 - 4 . Ketik 1 pada value dan Ulangan P0 pada Label , kemudian klik add dan ulangi langkah tadi sampai Ulangan P4, Klik OK.
7. Kemudian klik Data View yang ada di pojok kanan, Masukkan Hasil sesuai dengan data.
8.
Masukkan label perlakuan sesuai dengan angka dari 1 yang masing-masing ada 4 ulangan, , begitu seterusnya sampai perlakuan
ke 4, kemudian klik 'value labels' maka akan
berubah seperti ini.
Output
RAK
9.
Setelah data tersusun dengan baik, selanjutnya dilakukan analisis varian,
langkahnya sebagai berikut : klik Analyze > General Linear Model
> Univariate
10. Maka akan muncul jendela seperti dibawah ini. Klik Berat dan persentase
organ pencernaan
(hasil penelitian) dan klik tanda panah pada 'Dependent Variable'. kemudian
klik Pemberian ekstrak
daun jaloh melalui air minum dan Kelompok (Perlakuan pada penelitian) dan klik tanda panah
pada 'Fixed Factor'
11.
Kemudian klik model, jendela ' Univariate model' akan muncul' pilih custom,
klik perlakuan dan kelompok dan klik tanda panahnya dan klik continue.
12.
Selanjutnya pilih 'Post Hoc' maka akan muncul jendela 'Univariate Post Hoc' ,
klik pada perlakuan, klik tanda panahnya dan Pilih metode yang ingin dicoba,
disini saya memilih 3 metode yang biasanya digunakan yaitu LSD, TUKEY dan
DUNCAN, kemudian klik continue.
13. Kemudian Klik OK.
14.
Maka akan muncul Output seperti ini
2.Analisis manual dalam pencarian rancangan acak kelompok (RAK) pada lampiran
17. Analisi Statistik Persentase Darah Ayam Broiler
Skripsi : Ikhsan Setiawan
(1005104010063), Prodik Peternakan
Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala
Judul : Efek Pemberian Ekstrak Daun Jaloh (Salix
tetrasperma Roxb) Di Dalam Air minum terhadapa Berat dan Persentase Beberapa
Organ Pencernaan Ayam Broiler
Lampiran 1. Analisis Sidik
Ragam Koefisien Cerna Bahan Kering
Perlakuan
|
Klompok
|
Jumlah
|
Rerata
|
|||
I
|
II
|
III
|
IV
|
|||
P0
|
2,46
|
2,54
|
3,33
|
3,48
|
11,81
|
2,95
|
P1
|
2,80
|
2,46
|
2,71
|
2,26
|
10,23
|
2,56
|
P2
|
2,36
|
3,06
|
2,41
|
2,41
|
10,24
|
1,56
|
P3
|
3,26
|
3,67
|
2,89
|
2,41
|
12,23
|
3,06
|
Total
|
10,88
|
11,73
|
11,34
|
11,56
|
|
|
Jumlah
|
44,51
|
2,78
|
Tahap pertama adalah Faktor Koreksi
(FK), JK Total (JKT), JK Perlakuan (JKP), JK Galat (JKG), Derajat Bebas (db), Kuadrat Tengah (KT) Fhitung dan Ftabel, yaitu sebagai berikut
ini :
3. Dengan menggunakan microsoft excel
·
Masukkan data terlebih dahulu pada tabel yang
telah disediakan. Setelah memasukkan data, ketikkan formula pada excel, untuk
mencari jumlah gunakan SUM sedangkan rata-rata gunakan AVERAGE.
·
Kemudian bentuk tabel baru, dan isikan formula
pada masing-masing tabel sesuai dengan gambar di bawah ini (tulisan berwarna
merah)
·
Selanjutnya buat tabel sidi ragam dan masukkan
formulanya, seperti pada gambar. Jangan lupa ENTER setelah memasukkan formula
sesuai dengan kolom yang dibutuhkan.
http://cutfajrina-tanah14.blogspot.co.id/2017/04/pengertiandan-cara-mengerjakan-rak.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar